Sabtu, 19 Maret 2011

DESAIN BERKARAKTER

DESAIN BERKARAKTER

Maret 20, 2011

Gagasan desain ini berawal dari keinginan pemilik rumah untuk mewujudkan hunian modern yang berbeda dari umumnya tanpa melupakan kualitas ruang seperti cahaya alami dan udara segar yang berlimpah. Keinginan ini berhasil diwujudkan oleh arsitek I.G.Oka Sindhu Pribadi. Desain hunian dengan lahan seluas 500 m2 di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan ini mengacu pada gaya modern tropis dengan massa bangunan berbentuk huruf L dan terdapat kolam renang di  halaman belakang. Bagian bangunan di lantai atas dibuat lebih mundur (set back) daripada bangunan di lantai bawah agar memberi kesan lebih lapang. Bentuk massa bangunan didominasi oleh boks geometris yang posisinya diatur saling maju mundur secara dinamis. Setiap boks terdiri dari susunan bidang dinding masif dan bukaan lebar namun ada satu boks yang atapnya dinaungi oleh tanaman merambat (roof garden) sesuai dengan konsep desain berwawasan lingkungan (green design).
Arsitek juga banyak mengaplikasikan material alami misalnya batu andesit sebagai pelapis dinding tapi yang paling unik adalah struktur atap miring dan entrance yang dinaungi oleh kanopi kaca. Arsitek juga merancang dinding kaca dan kusen baja dari lantai dasar sampai plafon lantai atas serta menyatu dengan konstruksi kanopi kaca pada teras samping. Masuk ke dalam rumah, arsitek  menempatkan area publik berupa ruang penerima tamu, toilet tamu, musala, halaman dalam (inner courtyard), area servis dan garasi agak ‘terpisah’ di muka rumah serta dihubungkan melalui selasar menuju ke dalam rumah. Selanjutnya, area makan, pojok untuk olah raga dan tangga yang semi terbuka di tata di tengah rumah agar bisa menjadi transisi dari area publik ke area privat. Sebuah ruang tidur tamu dan selasar menuju kamar tidur utama ditata di sebelah ruang keluarga dimana kamar tidur tersebut dilengkapi oleh jendela kaca lebar yang memberi pemandangan ke arah kolam renang dan taman belakang.
Naik ke lantai atas, arsitek mengolah pagar railing dan dinding sekitar tangga dengan finishing yang menarik sedangkan plafon ruang bermain anak sengaja mengikuti kemiringan atap yang dilengkapi oleh jendela kaca lebar sehingga memberikan kesan lega. Dalam menata interior rumah, arsitek bersama dengan pemilik sepakat untuk memilih furnitur yang berbentuk kotak geometris simpel dan berwarna netral seperti krem, abu-abu dan hitam.
Lokasi : Rumah tinggal di kawasan Kebagusan, Jakarta Selatan
Arsitek : I.G. Oka Sindhu Pribadi

FORMASI KUBUS DINAMIS

December 2nd, 2010
Penulis : Imelda Anwar
Fotografer : M. Ifran Nurdin
Desain hunian pada lahan seluas 500 m2 di kawasan Pluit ini berangkat dari gagasan arsitek Budi Salim dari konsultan Jimhalls Indonesia untuk menempatkan bukaan lebar agar taman di halaman muka dan samping rumah terasa menyatu dengan ruang dalam. Hasilnya, tiap ruang mendapat cahaya alami dan sirkulasi udara segar serta suasana indoor-outdoor berpadu dengan gaya modern minimalis. Pertama arsitek merancang massa bangunan berbentuk huruf L dengan kolam renang dimana hadirnya unsur air diharapkan membuat teduh atmosfer rumah. Bentuk massa bangunan didominasi oleh boks geometris yang terdiri dari susunan bidang dinding masif dan jendela lebar serta posisinya diatur saling maju mundur secara dinamis. Sebuah boks transparan di huk kavling didesain dengan dinding miring agar menjadi aksen atraktif dan menandai area masuk utama (entrance) ke rumah. Sebuah boks transparan besar di tengah rumah menjadi area berkumpul keluarga dan di dalamnya terlihat tangga yang konstruksi baja dan kayunya diekspos. Selain bahan buatan, arsitek juga banyak memakai material alami seperti kisi kayu (lattice) sebagai penyekat / ‘kulit kedua’ (secondary skin) yang menahan teriknya sinar matahari. Batu andesit dan paras jogja juga dipakai sebagai pelapis dinding serta lantai luar.
Di dalam rumah, arsitek menyusun ruang-ruang secara transparan (open plan) tanpa dinding penyekat agar ruang dalam berkesan lapang. Lantai dasar ditata untuk area servis, ruang serba guna dan garasi ; lantai satu untuk tempat berkumpul keluarga sedangkan lantai dua untuk kamar-kamar tidur juga home theater. Tangga dalam, ruang menonton tv, ruang makan dan pantri ditata menyatu tanpa dinding penyekat serta berorientasi ke arah kolam renang sehingga tercipta kontinuitas visual antar ruang dalam dan luar. Khusus kamar tidur utama, berada di pojok belakang lantai satu dengan diapit oleh pemandangan segar baik dari arah kolam renang maupun taman samping rumah. Bila naik ke lantai atap (roof top), kita akan menemui area duduk santai dan tempat barbeque sambil menikmati laut di kejauhan. Furnitur berbentuk kotak geometris simpel dan berwarna netral seperti krem, abu-abu juga hitam dipadu dengan ornament dekoratif yang atraktif serta aksesori berwarna cerah sehingga menjadi aksen yang berbeda di tiap ruangan.
Lokasi : Rumah tinggal di Pluit, Jakarta Utara
Arsitektur dan Interior : Budi Salim dari konsultan Jimhalls Indonesia
Aksesori : Sebagian dari koleksi Vinoti Living dan Brio

Eksplorasi Bidang Putih

December 2nd, 2010
Penulis : Qisthi Jihan
Fotografer : Ahkamul Hakim
Hunian  dengan lahan seluas 200 m² di Bandung ini merupakan kediaman Steven dan Devi yang dirancang oleh Vidor dan Ronald. Di rumah dua lantai ini, lantai bawah ditata untuk ruang-ruang publik  seperti ruang keluarga dan dapur sedangkan lantai atas untuk kamar-kamar tidur. Tampilan bangunan mengusung konsep clean look dengan menonjolkan permainan material kayu dan bentuk geometris pada bidang putih. Sebagai pengusaha kayu, pemilik mengetahui betul cara mengolah keindahan dan keunggulan kayu terutama jenis jati sehingga material ini focal point pada huniannya.  Pada fasad, kayu jati solid dipadu dengan susunan batu andesit sedangkan di ruang dalamnya, permainan panel kayu dikombinasikan dengan bidang kaca transaparan dan indirect lamp sehingga memberi kesan hangat dan elegan.
Pacific avromosia merupakan jenis parket yang digunakan untuk melapisi area tangga dan ruangan keluarga di lantai atas. Memasuki kamar utama, desainer tetap konsisten memberikan kesan hangat dengan perpaduan warna coklat pada lantai veneer sungkai dan bed cover coklat. Aksen lighting cantik ditunjukkan dengan segaris indirect lamp pada bedhead kayu dengan kombinasi segaris cermin.
Lokasi : Rumah Tinggal,Singgasana Pradana. Bandung
Arsitek : RAKTA STUDIO (Trividor A. Saputro, ST dan Ronald A.H. Adikusumo, ST bersama Owner  Steven Wirawan, ST)
Interior: Samaya Stylish Living dan Rakta Studio

KLINIK ULTRA MODERN

December 2nd, 2010
Penulis : Imelda Anwar
Fotografer : M. Ifran Nurdin
Biasanya, sebuah klinik identik dengan suasana yang kaku dan “dingin” serta prosedur yang rumit. Namun kesan tadi langsung hilang ketika memasuki klinik Angsamerah yang merupakan klinik bidang kesehatan seksual dan reproduksi. Interior klinik seluas 250 m2 ini terletak di dalam satu gedung perkantoran di kawasan Sudirman Jakarta dan merupakan hasil kerja sama yang harmonis antara arsitek Cyril Massebeuf dan pendiri sekaligus dokter di klinik ini yaitu dr. Nurlan Silitonga. Menurut Nurlan, klinik ini mengedepankan privasi dan kenyamanan pasien diantaranya melalui desain interior yang simpel dan apa adanya. Sebagai tahap awal, arsitek menata susunan ruang berdasarkan kebutuhan klinik yaitu area penerima pasien, tiga buah ruangan konsultasi, ruangan kantor untuk pimpinan dan staf, ruangan laboratorium, ruangan pelatihan, gudang untuk obat dan peralatan, pantri untuk staf dan toilet. Selasar dalam diletakkan bersisian dengan jendela lebar sedangkan sebagian dinding penyekat ruang yang menghadap ke selasar dalam didesain berupa kaca buram sehingga interiornya terasa lapang. Bidang-bidang kaca tadi sengaja dipasang miring terhadap jendela lebar agar mengoptimalkan masuknya cahaya alami. Khusus pada ruangan kantor, arsitek memasang empat bilah kaca lebar dengan engsel pivot sebagai penyekat transparan antara ruangan pimpinan dan ruangan staf.
Agar interior klinik terasa lapang dan terang, arsitek memilih dominasi warna putih pada seluruh elemen ruang, baik pada keramik penutup lantai, cat dinding dan plafonnya maupun furnitur seperti kain pelapis (upholstery) sofa dan finishing kabinet built in. Setiap elemen ruangan didesain berbentuk kotak geometris yang lugas dan polos tanpa ada ornamen dekoratif sehingga memberikan kesan “ringan dan bersih” (clean look). Kolom struktural yang ada di dalam ruangan ‘disembunyikan’ dalam kabinet built-in namun ada juga kolom yang diolah menjadi bagian dari dekorasi ruang. Arsitek juga berupaya menyiasati tampilan jendela yang kurang menarik dengan membuat deretan balok kayu (louvre). Untuk elemen pengisi, furnitur berbentuk organik seperti amben dari kayu solid dan aksesori berwarna cerah menjadi aksen sedangkan ruang konsultasi didesain menyerupai lounge agar memberi kesan santai untuk pasien.
Lokasi : Klinik Angsamerah di Sudirman, Jakarta
Arsitek dan desainer interior : Cyril Massebeuf
Kontraktor : Menardus Marangin
Aksesori : Koleksi Vinoti Living dan Brio VL
Lukisan : Karya seniman Baron Basuning
Lampu hias : Koleksi Rumah Lunar

BERDAMAI DENGAN SAMPAH

December 2nd, 2010
Penulis & Fotografer : Didan N.Sardjono
“Jakarta Green and Clean” merupakan salah satu ajang perlombaan warga yang digelar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam rangka menghijaukan Jakarta. RW 12 Kelurahan Kebayoran Lama Selatan berhasil menjadi juara umum untuk kategori RW berkembang. Menurut  Ketua RW 12. Legiyo. warganya merasa tertantang ketika mendengar RW-RW lain di Jakarta secara bergantian mendapatkan predikat wilayah terhijau dan tebersih dalam lomba ini.  Lalu warga RW 12 berinisiatif menjadikan sampah rumah tangga sebagai fokus utama pemberdayaan lingkungan. Sampah itu dikumpulkan lalu dipilah-pilah. Sampah non organik seperi plastik dimanfaatkan sebagai hiasan berupa pot sedangkan sampah organik dikumpulkan dan dimasukkan ke lubang biopori agar berubah menjadi kompos.  Menurut data, lingkungan RW 12  memiliki 1.131 lubang biopori,
Selain itu, setiap orang menanam sebatang pohon baik di tanah maupun di pot sebagaimana syarat paling dasar yang dianjurkan oleh Pemprov DKI Jakarta. Hasilnya, lingkungan RW 12 ini memang tampak hijau. Selain itu, tiap rumah juga memiliki karung plastik sebagai tempat sampah kering dan ember plastik bertutup untuk menampung sampah basah serta padasang berisi air untuk mencuci tangan. Sebagian besar jalan di RW 12 ditutup konblok agar air hujan cepat meresap serta terdapat sebuah bangunan sederhana yang disebut bank sampah untuk penampungan sampah non-organik yang memiliki nilai jual atau dapat didaur ulang. Sampah non-organik yang disimpan di bank sampah juga ada yang didaur ulang oleh ibu-ibu RW 12 menjadi barang berguna dan bernilai jual lebih tinggi, seperti tas dari bungkus sabun cuci bekas. Hasil akhirnya adalah lingkungan RW 12 menjadi nyaman, hijau, dan asri.
Posted in Lingkung

SEARCH

Mengenai Saya

Foto saya
yang terpenting perjalanannya bukan tujuannya