Sabtu, 21 Agustus 2010

Desain Interior Rumah Art Deco dan Modern Minimalis
Author: Arch. Aria
20 December 2007 237,222 views 92 Comments

Agar terlihat serasi dan enak dipandang, menata interior rumah sebaiknya diselaraskan dengan fasad bangunannya. Jika tampak mukanya memakai art deco, penataan interiornya juga tidak lari dari gaya itu. Demikian pula untuk model rumah minimalis, interiornya pun didesain dengan gaya yang senada. Meskipun dalam penerapannya, tidak bulat-bulat memakai kedua gaya itu.

Ultra Modern Art Deco

Front View - Desain Rumah Modern Art Deco

Minimalist Modern

Axonometric View - Desain Rumah Minimalis Modern

Untuk interior ruang tamu, penerapan gaya art deco yang banyak memakai ornamen bulat, kotak-kotak, atau bentuk geometris lainnya, cukup dijadikan aksen saja. Misalnya, hanya dipakai untuk lemari TV atau lemari display lainnya.

Frame Art Deco

Sedangkan perabot lainnya, seperti meja dan kursi, dipilih model yang simpel dan finishingnya memakai warna cocoa brown (cokelat gelap). Bila perlu, diberi aksen warna hitam agar terlihat lebih mewah.

Modular Wood Table

Sementara, jika memakai konsep minimalis, karena semuanya dibuat serba minimal, supaya ruang tidak terkesan kosong perlu diberikan sedikit aksen. Misalnya, ada satu meja atau kursi yang desainnya tradisional.

Minimalist Chair

Material aksen lainnya bisa juga dipakai, seperti benda-benda hasil kerajinan seperti patung (statue), sculpture, dan aksesoris lain yang diperoleh ketika berkunjung ke daerah atau hasil melancong ke luar negeri.

Statue and Sculpture

Realis-Contemporer Statue belongs to Architectaria

Ruang keluarga, untuk rumah model art deco atau minimalis, akan lebih cocok memakai permainan warna cokelat dan serat-serat kayu.

Art Deco Living Room

Selain itu, orang juga banyak yang menyukai kayu nyantoh, karena seratnya lurus-lurus, atau kayu mahoni yang warnanya agak kemerah-merahan. Sementara model-model furniturenya juga dipilih yang simpel, tidak memakai ukir-ukiran maupun profil.

Modern Coffee Table

Sementara di bagian kamar tidur, dinding kamar tidur juga disarankan memakai warna-warna cerah minimalis. Kalaupun diberi aksen, biasanya untuk dinding di belakang headboard ranjang. Sementara bila memakai wallpaper, dipilih corak daun-daunan, anyam-anyaman bambu, dan sebagainya.

Bedroom Interior

Model tempat tidurnya juga dibuat sederhana, mirip furniture Jepang. Dibuat pendek dengan dipan lurus memakai kaki. Untuk itu, agar kelihatan mewah, head-board ranjangnya perlu dilapisi dengan bahan yang terbuat dari kulit atau kayu bergelombang.

Art Deco Head Board

Finishing kayunya memakai warna gelap cocoa brown atau maple. Bisa juga bahan kulit tersebut dianyam agar mengesankan tradisional. Bahan kulit juga bagus dipakai untuk pelapis kursi yang ditaruh di kamar.

Simple and Modern Chair

Sedangkan meja dan kursi di ruang makan, juga dipilih yang modelnya simpel. Top table-nya bisa memakai kayu, dapat pula memakai kaca. Dinding ruang makannya diberi ornamen, misalnya batu paras Yogyakarta, dan kaca cermin kotak-kotak (kaca patri).

Modern Glass Table

Kemudian untuk penerangannya memakai lampu gantung berbentuk geometris, bulat, kotak, atau prisma.

Glass Lamp

Sementara untuk kursi makannya, kebanyakan dengan high backing dan bahan yang dipakai biasanya ‘chenille’ warna coklat, krem atau hitam kulit (ram).

Latar Belakang Munculnya Gerakan Metabolisme dalam Arsitektur Modern

Pada awal mulanya arsitektur banyak yang mengangap sebagai tempat bernaung. Hal itu tidak sepenuhnya dapat disalahkan karena anggapan tersebut berdasarkan dari persepsi masing-masing orang yang mendeskripsikan bahwa arsitektur hanya berupa bangunan-bangunan yang berfungsi sebagai rumah tinggal. Namun hal itu hanya bersifat umum, karena lingkup kajian arsitektur sangat luas dan kompleks. Arsitektur dapat diartikan sebagai wadah/tempat yang dapat menampung segala aktivitas yang dilakukan manusia, melindungi manusia dari gangguan yang berasal faktor luar maupun dari faktor dalam, simbol yang dapat menunjukkan identitas sosial dan status, dan sebagainya.

Arsitektur merupakan lintas disiplin ilmu yang bergabung dalam satu kesatuan meliputi: ilmu teknik, seni, soial, ekonomi dan budaya. Hal inilah yang menyebabkan arsitektur menjadi kompleks karena saling berhubungan antar disiplin ilmu ke disiplin ilmu yang lain. Sehingga dalam mengkaji ilmu arsitektur dapat di lihat dari berbagai sudut pandang dan kajian yang dihasilkan sangat beragam. Kajian yang beragam tersebut melahirkan berbagai macam konsep dalam perancangan arsitektur, hal inilah yang menjadi sangat penting dalam arsitektur karena suatu konsep terbentuk bukan dalam waktu yang singkat akan tetapi membutuhkan waktu yang panjang dalam menghasilkan sebuah konsep. Konsep dalam perancangan arsitektur sangat penting karena merupakan awal dari perancangan arsitektur yang nantinya akan dkembangkan serta diperluas sesuai dengan apa yang diinginkan. Biasanya konsep-konsep dalam arsitektur adalah cara yang digunakan perancang untuk menjawab persoalan yang terjadi pada saat perancangan yang diberikan dalam program. Konsep tersebut merupakan alat untuk mengubah pernyataan masalah non fisik menjadi produk bangunan fisik.

Konsep merupakan gagasan yang berifat umum atau garis besar dari sebuah perancangan arsitektur yang nantinya bisa dikembangkan sesuai dengan desain yang akan di buat. Konsep dapat memberikan berbagai macam gagasan yang timbul untuk mengatasi permasalahahn yang dihadapi dalam perancangan. Sehingga langkah-langkah yang dihasilkan tidak hanya terpaku pada satu alternatif namun dapat memberikan berbagai macam alternatif, sehingga perancangan yang dihasilkan dapat dimabil yang terbaik dari alternatif yang telah ditentukan.

Konsep dalam peracangan arsitektur dapat dihasilkan melalui hasil penelitian yang dilakukan seseorang ataupun mempelajari konsep yang telah ada sebelumnya dengan mengubah atau berpikir dari sudut pandang yang berbeda. Konsep perancangan yang dipelajari dari konsep yang telah berhasil diterapkan oleh seseorang arsitek disebut preseden. Cara ini dapat digunakan dalam perancangan arsitektur, hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan konsep yang telah dibuat oleh seorang arsitek secara keseluruhan atau hanya mengambil ide-ide dasar dan mengembangkan sesuai dengan sudut pandang masing-masing.

Banyaknya aliran-aliran dalam perancangan arsitektur menghasilkan konsep-konsep yang berbeda-beda sesuai dengan paham yang di anut oleh seorang arsitek. Paham itu di antaranya: arsitektur modern, post modern, regionalis, dekonstruksi, dan lain-lain. Setiap aliran mempunyai konsep masing-masng. Untuk hal ini khusus mengkaji tentang arsitektur modern yang terbagi pada tradisi logical berupa aliran metabolisme. Pengertian arsitektur modern menurut Budi. A . Sukada adalah suatu pemikiran tertentu yang dipraktekkan oleh para arsitek sehingga menghasilkan suatu karya arsitektur yang lain dari yang lain.

Alasan yang diambil untuk mengkaji lebih dalam tentang aliran metabolism karena kaum Metabolis Jepang sebagai tempat asalnya di tempatkan pada posisinya. Penempatannya pada posisi ini teruta disebabkan karena kelompok ini banyak mengambil dan menyempurnakan secara sistematik gagasan-gagasan maupun gambaran dari sumber-sumber lain; sehingga mereka seringkali lebih superior dar pada sumber-sumber aslinya. Selain itu aliran metabolisme dalam perancangannya menghasilkan bangunan yang sungguh-sungguh menunjukkan suatu usaha di dalam perancangan yang tarasionalisasi dan efisiensi di bidang logistik, yang menyangkut pengadaan dan distribusi serta pemeliharaan dan penggantian. Efisiensi dalam bdang logistik ini tampak dengan jelas di dalam proses pengerjaannya; ke dalam tapak dan dari dalam tapak.

Umumnya bangunan yang beraliran Metabolisme memiliki bentuk layaknya makhluk hidup. Jadi inspirasi dalam idea tau gagasan yang dikeluarkan berasal dari lingkungan sekitar. Arsitek yang menganut paham ini di antaranya adalah Kisho Kurokawa. Bangunan yang telah dirancangan oleh Kisho Kurokawa adalah Takara Beautilion. Pada dasarnya, struktur bangunan rancangan Kurokawa ini terdiri atas suatu unit tunggal yang disusun secara berulang hingga 200 kali pengulangan. Unit-unit tunggal tersebut terbuat dari tabung-tabung baja yang dibengkokkan dengan radius yang sama.

Meskipun Kurokawa sudah menggapai kesuksesan luar biasa sebagai seorang arsitek, tetapi karyanya melambangkan “mekjizat ekonomi” orang Jepang. Sejak tahun 1971, pada usia 36 tahun, Kurokawa telah merancang sejumlah besar bangunan, termasuk tiga pavilion pada expo ‘70an dan dua buah kota baru. Keberhasilan ini dan digabungkan dengan penemuan-penemuan dalam bidang teknologi Jepang, tentu saja melahirkan political yang menekankan perhatian terhadap kegunaan dan system manjemen serta teknologi.
Diposkan oleh erwin di 8/20/2010 09:14:00 PM

SEARCH

Mengenai Saya

Foto saya
yang terpenting perjalanannya bukan tujuannya